Sabtu, 25 Februari 2012

POTRET KLAM MORALITAS ANAK BANGSA

Allah menciptakan manusia dengan berbagai unsur dan unsur yang paling dominan dalam diri manusia adalah unsur ardhi dan unsur samawi Unsur ardi adalah jasmaniah yang terdiri dari beberapa unsur diataranya: unsur tanah, api, air dan udarah dan unsur samawi adalah rohaniah . Sebagaimana firman-Nya dalam surah al-alaq yang artinya “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”(Q.S Al-Alaq;2).
Kenyataan ini diakui oleh nilai filsafat sejak zaman Yunani samPendidikan Islam sekarang. Dimana antara unsur ardi dan unsur samawi dibutuhkan keseimbangan supaya tidak berat sebelah. Dewasa ini makin terasa perlunya manusia dibentengi dengan nilai-nilai luhur agama, mengingat pengaruhnya yang besar terhadap kehidupan manusia. Keduanya dapat menyeret manusia pada kelalaian, kealpaan dan lupa diri. Kelalaian dan kealpaan ini dapat disebabkan oleh kesibukan dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan materi yang tak kunjung puas itu.
Allah mengutus para nabi dan rasul dengan membawa misi yang sama yaitu mengEsakan Allah (mentauhidkan Allah ). Untuk beribadah kepadanya karena itulah tujuaan diciptakanya manusia. Dari nabi adam as sampai nabi yang terakhir membawa agama tauhid yaitu islam, dan disempurnakan oleh rasul yang terakhir selain membawa misi ketauhidan tapi juga membawa misi moralitas (akhlakul karimah), sebagaimana sabda rasulullah yang artinya “ sesungguhnya aku di utus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak”. Beliau mendidik bangsa arab jahiliyah yang tidak punya adab menjadi manusia-manusia luhur yang berbudi pekerti yang baik serta mendidik umat manusia dengan pendidikan moral dengan mencontoh beliau.  Begitu pula yang dicita-citakan oleh pendiri muhammadiyah K.H Ahmad Dahlan telah meletakkan landasan dasar pendidikan yavg harus dikembangkan,yaitu pendidikanakhlak,individu,dan sosial.Yangdimaksud pendidikan akhlak adalah menanamkan sejak sejak dini nilai-nilai keagamaan yang terpuji kedalam peserta didik Muhammadiyah yang terefleksikandalam prilaku,sikap dan pemikiran dalam kehidupan sehari-hari,Pendidikan individual adalah pendidikan akal,yakni memberikan ransangan untuk berkembangnyapotensi dayaaya berpikirnya anak didk secara maksimal.Adapun pendidikan sosial adalah menanamkan kepekaan sosial kepada peserta peserta didik terhadap persoalan-persoalan sosial yang menimpa sesame manusia tanpa membedakan suku,ras dan agama.Jika hal ini dihubungkandengan kecerdasan yang harus dikembangkan dalam diri peserta didik,maka tiga kecerdasan itulah yang harusdiperhatikan,yaitu SQ(Spiritual Quotient),QI(Intellectual Quotent),dan EQ(Emational Quotient).Ketiganya bukan wilayah yang terpisah ,melainkan satu kesatuan integral.Oleh karena itu untuk mencapai hasil pendidikan secara maksimal model pondok pesantren adalah suatu keniscayaan.

Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya, namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi canggih tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. Dunia modern saat ini, termasuk di Indonesia ditandai oleh gejala kemerosotan akhlak yang benar-benar berada para taraf yang mengkhawatirkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan. Di sana sini banyak terjadi adu domba dan fitnah, menjilat, mengambil hak orang lain sesuka hati dan perbuatan-perbuatan biadab lainnya. Hal ini bukan isapan jempol belaka,  Kemerosotan moral yang melandan gernerasi mudah (anak bangsa ) sering bukan rahasia umum lagi, contoh penomena geng motor yang sedang marak di kota-kota besar seperti bandung dan jakarta, yang menggangu ketertiban umum, tauran adalah makanan pokok para pelajar dan bahkan para mahasiawa yang menamakan dirinya sebagai agen perubahan, perampokan dan pencurian yang dilakukan oleh para pelajar bukan hal tabuh lagi. Ini bukan dari kalangan laki-laki saja bahkan para wondrwoment juga tak mau ketinggalan dengan perkelahian serta poto bugil mereka. Jangankan para pemuda para pemimpi bangsa inipun takmau kalah dengan para anak bangsa. Mereka sebagai tulang punggung negarapun tak mau kalah dengan kasus-kasus mereka seperti perselinggukulan, penipuan pemerkosaan harta rakyat, penindasan serta yang tidak bisa dihilangkan dimuka bumi pertiwi ini yaitu koripsi yang sudah menjadi kebiasaan yang laten dan tidak bisa dihilangkan. Jangan kan para pelajar para pemangku pendidikanpun tak mau ketinggalan dengan aksi moralitas mereka yang bobrok, mereka tidak segan-segan memperkosa, menipuh siswa mereka dengan imimingan nilai dan uang.

Pendidikan merupakan bagian vital dalam kehidupan manusia, pendidikan (terutama Islam) dengan berbagai coraknya yang berorientasi memberikan bekal kepada manusia (peserta didik) untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, semestinya pendidikan (Islam) selalu diperbaharui konsep dan aktualisasinya dalam rangka merespon perkembangan zaman yang selalu dinamis dan temporal, agar peserta didik dalam pendidikan Islam tidak hanya berorientasi pada kebahagiaan hidup setelah mati (eskatologis) tetapi kebahagiaan hidup di dunia juga bisa diraih.
Adapun pengertian pendidikan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS mendefinisikan pendidikan sebagai ‘ usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengandalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara,’(Usulan Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Bermutu 2010-1015, 1).
Hakekat pendidikan agama menurut Abd rahman saleh mengartikan bahwa pendidikan agama islam adalah usahaberupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik supaya kelak setelah selsai pendidikannyadapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik diharapkan agar kelak setelah selsai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam seta menjadikanya way of life (jalan hidup).
    Tetapi apa yang dilakukan oleh pemerintah, intitusi pendidikan, yang ada hanyalah kriminalisasi pendidikan dengan mengesahkan undang-undang BHP yang mana demi mencari keuntungan semata, yang ada hanyalah pembodohan, pembodohan dan pembodohan terhadap rakyat kecil. Mereka bagaikan lintah darat yang menghisap darah rakyat sediit demi sedikit dengan berkedokkan kepentingan rakyat. Mereka gagal menjalanjan amanat para pendahulu kita sebagaimana yang terteah dalam pembukaan uud 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bagaiman mereka akan mampu melaksanakancita-cita tersebut kalau mereka kerja haya setengah hati, jangankan mengerjakan tugas, mereka kebanyakan main facebookkan minimal main game. Dengan mengunakan fasilitas rakyat pada jam kerja, dan alahasil mereka makan gaji buta. Mereka tidak mau kerja jika gaji tidak naik serta tidak naik mobil 1,3 T, mereka tidak mau belajar dengan orang gila, coba kita cermati bagamana orang gila yang punya rasa syukur yang tinggi, rasa sabar yang tinggi, serta mereka beraktiftas lebih banya dari pada tidur, mereka bersyukur  dengan cara menerimah pemberiaan orang atau bahkan mengambil dari baksampah kemudian mereka memakannya dengan penu nikmat, mereka bersabar walaupun orang menghina dan mecemooh mereka, mereka beraktifitas lebih dari orang normal nengan banya berjalan dan mengais sampah. Tapi coba lihat apa yang dilakukan oleh aparatur Negara, mereka sudah diberi fasilitas dengan luar biasa mewah contoh mobil harga 5 M merka minta yang harga 1,3 Tdengan alas an kenyamanan kerja, mereka dikeritik mereka melakukan penculikan dan penembakan dan banya yang bunuh diri. Dan merka bekerja Cuma 8 jam itupun dipotong 5 jam main facebook, 1 istirhat makan, 1 jam pulang pergi  dan dimana jam kerjamereka? Mereka Cuma makan gaji buta.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar